Asuransi Jasindo Komitmen Dampingi UMKM-Pelaku Usaha Difabel

Seratusan pelaku UMKM, Pedagang Kaki Lima hingga pelaku usaha difabel mendapatkan perhatian dari Asuransi Jasindo. Mereka mendapatkan bantuan hingga pendampingan dalam mendapatkan NIB (Nomor Induk Berusaha) dan sertifikasi halal.

“Bahwa pelaku usaha tidak hanya butuh promosi, tapi juga kepercayaan dari konsumennya. Fasilitasi sertifikasi halal adalah upaya kami memastikan bahwa standar mutu dan kelayakan produk dapat terpenuhi, sekaligus meningkatkan daya saing UMKM di pasar nasional,” kata Andy Samuel, Direktur Utama Asuransi Jasindo di Peken Jasindo bertajuk “Makaryo Hangrekso Budoyo Nuswantoro” di Pagelaran Keraton Surakarta Hadiningrat Sabtu (14/6/2025) sore.

Lanjutnya Andy, pelaku usaha difabel, memiliki peran vital dalam menggerakkan ekonomi nasional.

Jasindo ingin menjadi bagian dari perjalanan mereka untuk naik kelas, berkembang, dan mendapatkan akses yang setara engan UMKM lainnya.

“Peken Jasindo ini bentuk komitmen kami dalam memperkuat ekosistem usaha mikro yang inklusif. Kami percaya bahwa UMKM, termasuk pelaku usaha difabel, memiliki peran vital dalam menggerakkan ekonomi nasional.

Jasindo ingin menjadi bagian dari perjalanan mereka untuk naik kelas, berkembang, dan mendapatkan akses yang setara dalam sistem keuangan maupun pasar,” katanya.

Maria Yeti Saputri selaku Ketua Yayasan Difabel dan Difabel Kafe Solo menerima bantuan dari Jasindo berupa alat kerja untuk kafe dan beberapa alat kerja untuk difabel dari Perusahaan Asuransi Jasindo. (Foto: RRI/Mulato Ishaan)

Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Brellian Gema mengatakan Peken Jasindo ini bagian dari perayaan 52 tahun Asuransi Jasindo. Pihaknya memilih Kota Solo sebagai pusat penyelenggaraan kegiatan ini lantaran.

“Kita melihat Kota Solo sebagai magnet budaya yang tersinergi dan lengkap, maka kita tempatkan Peken Jasindo di sini. Alhamdulillah UMKM dinaungi Keraton kita menggandeng PKL sekitar alun-alun Utara keraton kita kasih lapak yang lebih baik, kita memberikan modal berusaha sarnafil dan gerobak untuk PKL,” ujar Brellian.

Kemudian difabel berkarya juga diberikan bantuan dan pendampingan. Diantaranya dalam mendapatkan NIB dan sertifikasi halal. Karena selama ini mereka hanya fokus pada penjualan dan tidak tersosialisasikan bagaimana mendapatkan sertifikasi halal dan NIB.

Sertifikasi halal ini pendampingan karena balik lagi ke bahan baku mereka, cara mereka mengolah. Kita ingin mereka tuh naik kelas dan bersaing karena sebagian besar konsumen sudah pintar melihat kemasannya halal atau tidak,” katanya lagi.

Sementara itu Maria Yeti Saputri selaku Ketua Yayasan Difabel dan Difabel Kafe Solo menerima bantuan dari Jasindo berupa alat kerja untuk kafe dan beberapa alat kerja untuk difabel dewasa yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.

Pihaknya mengucap syukur dan terimakasih untuk perhatian Jasindo untuk difabel yang terhimpun dalam Yayasan Balai Difabel atau Difabel Kafe.

“Semoga dapat memotivasi teman-teman kita yang difabel semangat dalam bekerja untuk survive mandiri dan menempuh kehidupan lebih baik,” ucapnya.

Adapun berbagai kegiatan digelar pada Peken Jasindo sejak pagi hingga malam hari. Seperti bazar UMKM, pojok kaki lima, talk show dan workshop keterampilan, layanan literasi asuransi, sertifikasi halal, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, serta hiburan seni dari komunitas lokal dan difabel.

Melalui kegiatan ini, Asuransi Jasindo berharap dapat terus memperluas peran sosialnya sebagai perusahaan asuransi yang tidak hanya hadir dalam bentuk layanan perlindungan risiko, tetapi juga dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat secara nyata dan inklusif. MI

sumber: https://www.rri.co.id/tanpa-kategori/1583327/asuransi-jasindo-komitmen-dampingi-umkm-pelaku-usaha-difabel